Kesadaran komunitas Tuli untuk menimba ilmu tentang hukum mulai meningkat. Hal ini ditunjukkan terdapat setidaknya enam orang Tuli di Yogyakarta yang mengaku kepada Solider bahwa mereka akan mendaftar kuliah S1 jurusan hukum agar kelak mereka dapat mengadvokasi hak mereka.
Salah satu langkah yang kini ditempuh oleh komunitas Tuli di Yogyakarta yakni Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuli Indonesia) adalah mengupayakan kerjasama dengan fakultas hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY).Gerkatin Yogyakarta telah mengirimkan surat permohonan audiensi kepada fakultas hukum UCY guna membahas rencana kerjasama.
“Ilmu hukum kini menjadi kebutuhan kami sebagai upaya memperkuat advokasi komunitas Tuli kepada pemerintah maupun masyarakat. Kami berharap pihak UCY dapat mendampingi kami dalam bentuk pelatihan dasar mengenai hukum dan difabilitas khusus untuk Tuli”, sambut Riski Purna Adi selaku ketua Gerkatin kepada pihak UCY.
Merespon kedatangan Gerkatin, Iin Suny Atmadja, SH, MH selaku dekan fakultas hukum UCY menyampaikan bahwa UCY merupakan kampus yang terbuka menerima mahasiswa dengan difabilitas apa pun. “Saat ini kami memiliki dua orang mahasiswa difabel, yakni difabel daksa dan difabel netra. Namun belum ada yang Tuli. Jika teman-teman disini juga tertarik menjadi mahasiswa UCY, tentu kami sangat terbuka. Selain itu, kami siap mendukung komunitas Tuli untuk belajar hukum dalam bentuk pelatihan atau kursus”, ujar Iin Suny.
Sedangkan Andrie Irawan, SH, MH selaku kepala program studi ilmu hukum UCY mengatakan bahwa pihaknya siap membimbing dan mendampingi komunitas Tuli yang serius mempelajari hukum. “Semua orang bisa mempelajari hukum karena sebenarnya ilmu hukum juga sama dengan ilmu yang lainnya. Tidak sulit jika serius mendalami. Silakan Gerkatin mengajukan rencana pembelajaran, seperti jumlah peserta yang akan ikut dan kapan waktunya. Untuk kurikulum dan tempat, UCY siap dukung”, pungkas Andrie.